Luka yang menimbulkan aib yang lebih besar
BACAAN HARI INI
2 Samuel 13:1-29
RHEMA HARI INI
2 Samuel 13:22 Dan Absalom tidak berkata-kata dengan Amnon, baik tentang yang jahat maupun tentang yang baik, tetapi Absalom membenci Amnon, sebab ia telah memperkosa Tamar, adiknya.
“Din, lukanya jangan lupa diobatin, ya!” ujar seseorang pada temannya yang tadi jatuh ketika bermain bola. Dino membalas, “Ah, ini sih kecil! Dibasuh air terus tempel plester juga beres.” Saat tiba di rumah, Dino melihat luka di lututnya tidak terlalu parah, ia pun membiarkannya. Lalu ia beraktivitas seperti biasa. Keesokan malamnya, lutut Dino mulai terasa perih dan berdenyut-denyut. Sewaktu ia memeriksanya, ternyata lukanya membengkak dan mulai bernanah.
Terkadang, kita cenderung mengabaikan luka yang terlihat kecil. Padahal, kalau tidak segera diobati, luka itu bisa kemasukan kuman dan terinfeksi. Akhirnya luka yang kita pikir bisa sembuh dengan sendirinya malah menjadi semakin parah. Hal yang sama berlaku untuk luka hati. Itulah yang terjadi pada Absalom saat adiknya Tamar diperkosa Amnon, saudara tiri mereka. Saat itu Absalom memilih untuk diam dan tidak memperbesar aib keluarga mereka (ay.20). Kemungkinan besar ia berharap ayah mereka setidaknya akan diam-diam menghukum Amnon. Namun, meskipun sangat marah, ternyata Daud pun mengabaikannya. Selama dua tahun, kekecewaan dan kemarahannya Absalom semakin mendidih. Akhirnya, ia membunuh Amnon dan bahkan merencanakan kudeta untuk menjatuhkan ayahnya sendiri.
Apa pun bentuk luka kita, sebaiknya kita segera membereskannya. Sebab, luka tidak mungkin bisa sembuh dengan sendirinya. Tidak seperti kata dunia ini, waktu tidak bisa menyembuhkan luka hati. Mungkin luka itu tidak akan terlihat dari luar, tetapi akan termanifestasi dari cara kita memperlakukan orang lain. Ketika hati kita terluka, dengan mudah kita melukai orang lain lewat perkataan dan tindakan kita. Di luar keinginan kita, kita melukai pasangan kita, orangtua, atau anak-anak kita. Luka dalam keluarga pun semakin membengkak dan kedamaian meninggalkan rumah kita. Berita baiknya, kita memiliki Tuhan yang sanggup mengubahkan aib menjadi kemuliaan. Datanglah kepada-Nya, dan Dia akan mengadakan mujizat pemulihan keluarga bagi kita. (MV.L)
RENUNGAN
JANGAN DIAMKAN luka mendalam di tengah-tengah keluarga, kalau TIDAK DIPULIHKAN, dapat menimbulkan AIB dan SKANDAL YANG LEBIH BESAR.
APLIKASI
1. Bagaimanakah Anda menyikapi luka yang terjadi dalam keluarga Anda selama ini?
2. Mengapa Anda tidak seharusnya mendiamkan luka mendalam di tengah-tengah keluarga Anda?
3. Bagaimana Anda dapat melibatkan Tuhan dalam memulihkan luka dan aib keluarga Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa yang baik, kami sungguh membutuhkan Engkau. Kami tidak tahu harus bagaimana untuk menyembuhkan luka yang sudah terlanjur terjadi dalam keluarga kami, tetapi kami tahu bahwa Engkau sanggup. Engkau bisa memulihkan keluarga kami dan mempersatukan hati kami dalam kasih-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami sudah berdoa. Amin.”