Buanglah cemooh, taburlah pujian
BACAAN HARI INI
Amsal 25:11-18
RHEMA HARI INI
Amsal 25:18 Orang yang bersaksi dusta terhadap sesamanya adalah seperti gada, atau pedang, atau panah yang tajam.
“Papa pelit! Papa tidak pernah mengajak Mama keluar makan!” Ibu Nora berbicara dengan setengah berteriak. Mendengar itu, suaminya langsung membalas, “Loh, baru dua minggu lalu kita makan bersama. Mama bagaimana sih, Mama itu yang tidak pernah mengingat apa pun. Kapan Mama pernah menghargai semua yang Papa berikan?” Makin lama, perdebatan mereka pun menjadi semakin panas.
Seperti pasangan di atas, pertengkaran sering dimulai dari ungkapan kata-kata yang kurang tepat. Kata-kata yang mencemooh, merendahkan, menghakimi, dengan mudah dapat memicu masalah. Dari cerita tadi, mungkin sebenarnya bukan tentang makan bersama yang dipermasalahkan Ibu Nora, tetapi ia menginginkan waktu khusus bersama suaminya. Alih-alih mendapat apa yang diinginkan, ungkapan pernyataannya justru membuat suaminya tersinggung. Di sisi lain, suami Ibu Nora sepertinya juga tidak peka terhadap kebutuhan istrinya. Ia malah melontarkan kata-kata yang memperkeruh suasana.
Bila tidak hati-hati, kata-kata yang kita ucapkan bisa menimbulkan luka pada orang lain. Amsal 25:18 menyebut bahwa perkataan yang tidak benar sama bahayanya dengan senjata tajam yang bisa melukai. Pun demikian dalam relasi hidup berkeluarga. Kita semua pasti ingin memiliki keluarga yang sukses dan bahagia, bukan? Keluarga yang sukses dan bahagia dibangun melalui komunikasi dan relasi yang baik dan berkualitas. Karena itu, buanglah jauh-jauh segala perkataan negatif dalam keluarga Anda, dan gantilah dengan taburan ungkapan perkataan positif yang membangun, penuh pujian profetik. Maka, mujizat pemulihan keluarga akan Tuhan kerjakan atas keluarga Anda.
RENUNGAN
BUANG jauh-jauh segala CEMOOH, sebaliknya UCAPKANLAH PERKATAAN PUJIAN dalam keluarga sebagai PERKATAAN PROFETIK.
APLIKASI
1. Ambilah waktu untuk merenungkan bagaimana komunikasi keluarga Anda. Apakah semuanya baik-baik saja? Atau ada banyak hal yang harus dibereskan?
2. Introspeksilah diri Anda, apakah keluarga Anda selalu nyaman dengan kehadiran Anda? Bagaimanakah cara Anda untuk membangun relasi yang baik dengan keluarga?
3. Dengan perkataan profetik seperti apa Anda dapat menggantikan apa yang biasanya Anda katakan terhadap anggota keluarga Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, kami bersyukur atas keluarga kami. Masuklah dan jadilah pemimpin dalam keluarga kami. Berilah kami hati yang saling mengasihi. Urapilah perkataan dan pikiran kami supaya kami bisa selalu saling memberkati. Pakailah keluarga kami untuk menjadi saksi dan bukti kasih-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami sudah berdoa. Amin.”