88:1 | Nyanyian. Mazmur bani Korah. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mahalat Leanot. Nyanyian pengajaran Heman, orang Ezrahi. (88-2) Ya TUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau. |
88:2 | (88-3) Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku; |
88:3 | (88-4) sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati. |
Mazmur 88 bisa dikatakan satu-satunya mazmur keluhan yang konsisten dengan perasaan bergumul serta doa permohonan agar disembuhkan. Pemazmur merasa penyakit yang diderita akan berakhir dengan kematian. Ditambah lagi, orang-orang di dekatnya menjauh, ini jelas menambah beban batin pemazmur. Bahkan ia merasa Tuhan sendiri yang menekan dia dengan berat. Begitu berat penderitaan yang pemazmur alami, membuat ia seakan-akan ‘memojokkan’ Tuhan. Kalau Tuhan tidak menolong dan menyembuhkan dia, atau membiarkan dia mati, maka ia tidak akan bisa lagi memuji Tuhan atau bersyukur karena kebaikan-Nya. namun kita bisa melihat hal positif dari mazmur ini. Pemazmur memulai doanya dengan pernyataan bahwa Tuhan adalah Allah yang menyelamatkan dia. Pernyataan ini keluar dari pengalaman pemazmur di masa lampau. Seruan minta tolong yang berulang-ulang diajukan siang dan malam kepada Tuhan membuktikan bahwa pemazmur tidak memikirkan alternatif selain Tuhan sebagai sumber pertolongan. Mazmur 88 adalah doa iman yang berfokus pada Tuhan. Walau situasi belum membaik, bahkan cenderung bertambah parah, iman pemazmur tetap ditujukan kepada Tuhan. Mazmur 88 mengajarkan doa yang benar, yaitu berfokus kepada Tuhan sebagai satu-satunya yang kita andalkan. sudahkah kehidupan doa anda berfokus kepada Tuhan ? 📖 selamat berkarya,, tetap semangat dan menjaga hati,,