Setia menjadi penjaga keluarga
BACAAN HARI INI
Markus 6:1-6
RHEMA HARI INI
Markus 6:4 Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.”
“Mereka itu mengenalku luar dalam,” seseorang menceritakan tantangan yang ia hadapi saat berusaha memenangkan keluarganya. Rupanya, mereka menanggapi ajakannya dengan sebelah mata karena ia dianggap belum berpengalaman, sedangkan mereka telah banyak makan asam garam kehidupan. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru. Jika membaca Markus 6, kita akan mengetahui Yesus pun menghadapi masalah serupa. Dia tidak dihormati di tempat asal-Nya, tidak diterima oleh kaum keluarga, dan di rumah-Nya sendiri. Bahkan keluarganya menganggap Yesus tidak waras (Mrk. 3:21). Namun, perhatikan Kisah Para Rasul 1:14. Diceritakan bahwa saudara-saudara Yesus bertekun sehati dalam doa bersama para murid-Nya. Selain itu, dua dari keempat saudara-Nya, Yakobus dan Yudas, masing-masing merupakan penulis kitab Yakobus dan kitab Yudas.
Meski tak tertulis di Alkitab, kita dapat melihat bahwa Yesus pantang menyerah untuk memenangkan keluarga-Nya. Dalam keseharian-Nya, di setiap momen yang ada, Dia terus mendekati mereka untuk menyampaikan kebenaran. Meski Yesus memiliki misi besar, Dia tidak melupakan peran-Nya sebagai penjaga keluarganya yang di bumi.
Kita pun dapat belajar dari kegigihan Yesus dalam memenangkan keluarga-Nya. Jika saat ini kita tengah bergumul untuk memenangkan keluarga, perlu diingat bahwa yang bisa menjamah hati keluarga kita adalah Roh Kudus sendiri. Kita ini hanyalah pembawa pesan keselamatan. Untuk itu, berdoa dan berpuasa sangatlah penting. Pakailah momen gerakan doa puasa 50 hari di gereja kita untuk memohon kepada Tuhan agar melembutkan hati orang-orang yang paling keras hati sekalipun dalam keluarga kita. Mintalah juga agar kita tetap setia dengan panggilan kita untuk menjadi penjaga bagi keluarga. Biarlah melalui doa puasa kita, Tuhan bekerja melepaskan kuasa-Nya dan menyentuh hati keluarga kita, sehingga mereka pun boleh mengalami-Nya secara pribadi dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat.
RENUNGAN
Menyelamatkan KELUARGA SENDIRI terkadang LEBIH MENANTANG daripada menyelamatkan orang lain, itu sebabnya kita BUTUH DOA DAN PUASA
APLIKASI
1. Mengapa memenangkan keluarga sendiri itu terkadang lebih sulit daripada menyelamatkan orang lain?
2. Mengapa kita butuh doa dan puasa untuk menyelamatkan keluarga kita?
3. Saat menghadapi tantangan dalam memenangkan keluarga sendiri, apa yang perlu kita sadari dan yang dapat kita lakukan?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, beri kami hati untuk mau menjadi penjaga keluarga kami dan memenangkan mereka, agar mereka juga dapat mengenal kasih-Mu dan merasakan sukacita sejati. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”