Kunci mujizat kesembuhan batin
BACAAN HARI INI
Markus 11:23-26
RHEMA HARI INI
Markus 11:25 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”
“Mengampuni dia?!” seru Dinda dengan nada tinggi. Saat itu, ia baru saja curhat kepada KKS-nya tentang sahabatnya yang merebut kekasihnya dua tahun lalu. “Kesalahan dia terlalu besar! Nggak bisa dilupakan begitu saja! Sekarang saja rasanya masih sakit banget. Keenakan dia kalau dimaafin!” Dengan sabar, sang KKS bertanya, “Kalau kamu ke dokter dan diberi obat, biasanya kamu minum nggak obatnya?” Kebingungan, Dinda menjawab, “Ya pastinya, Kak.” Sekali lagi sang KKS bertanya, “Kalau obatnya pahit, kamu mau minum juga?” Dinda menjawab, “Iya, Kak. Biar sembuh.” Lalu, sambil tersenyum, sang KKS berkata, “Pengampunan itu seperti minum obat. Pahit, nggak enak, tapi perlu, supaya sakit hati kita bisa sembuh. Seperti obat yang diminum berkali-kali, pengampunan juga perlu dilepaskan berkali-kali, sampai semua virus kemarahan, kekecewaan, dan kepahitan yang bikin kamu sakit habis diberantas sampai ke akar-akarnya.”
Ya, kita sering menyangka, dengan menahan pengampunan, kita sedang menghukum orang yang menyakiti kita. Padahal, kita tengah menjatuhkan hukuman pada diri kita sendiri. Hari-hari kita dibelenggu oleh rasa sakit, kemarahan, dan berbagai perasaan negatif lainnya. Tak jarang pula, semua itu bermanifestasi menjadi sakit-penyakit. Akhirnya, kita malah merugikan diri kita sendiri.
Satu kebenaran yang perlu kita ketahui, mengampuni atau tidak bukanlah pilihan. Itu adalah perintah Tuhan. Tuhan pun memberikan perintah itu karena Dia teramat mengasihi kita. Sebab, Dia baru bisa mengisi hidup kita dengan hal-hal baik yang sudah dipersiapkan-Nya jika kita bisa melepaskan hal-hal buruk dari genggaman hati kita. Dengan demikian, pengampunan adalah hadiah bagi diri kita sendiri. Saat dengan hati bergetar kita berkata, “Ya, Tuhan, aku mau mengampuni Dia karena Engkau,” Tuhan akan mengalirkan kasih-Nya untuk memampukan kita. Sejuk kasih-Nya yang memenuhi hati kita pun akan mengenyahkan kepahitan hati dan mengerjakan mujizat kesembuhan batin bagi kita. (MV.L)
RENUNGAN
KUNCI mengalami MUJIZAT KESEMBUHAN BATIN adalah PENGAMPUNAN.
APLIKASI
1. Adakah orang-orang yang sekarang ini belum bisa Anda ampuni? Mengapa demikian?
2. Mengapa pengampunan adalah kunci dari mujizat kesembuhan batin?
3. Bagaimana Anda bisa mulai mengampuni orang-orang yang menyakiti Anda, sengaja ataupun tidak?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa yang baik, terima kasih karena Engkau begitu mengasihi kami. Karena Engkau mengasihi kami, Engkau tidak membiarkan kami yang tidak mau mengampuni orang lain. Kuatkan kami, ya Tuhan, agar kami bisa melepaskan pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kami. Sebesar apa pun kesalahan itu. Kami mau taat, karena Engkau sudah terlebih dahulu mengampuni kami dan karena besar kasih-Mu dalam hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami sudah berdoa. Amin.”