MEMILIKI BUAH ROH PENGUASAAN DIRI
RHEMA HARI INI
Mazmur 37:8 Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
Karena dikuasai oleh iri hati dan kemarahan kepada Yusuf, kakak-kakaknya tidak segan-segan untuk mencelakakan Yusuf. Mereka menyingkirkan Yusuf dari rumah ayah mereka, dan mereka pikir, setelah Yusuf tidak ada lagi, mereka akan bisa hidup lebih tenang. Namun ternyata, keputusan itu justru mendatangkan penyesalan yang sangat dalam di hati mereka, karena hal tersebut menyebabkan kepedihan yang amat sangat pada diri Yakub, ayah mereka. Bertahun-tahun, rasa peyesalan itu tak dapat dihapuskan, sampai mereka bertemu kembali dengan Yusuf (Kej. 45:5). Ya, iri hati dan amarah membuat kakak-kakak Yusuf mengambil keputusan yang gegabah dan membuat mereka menyaksikan ayah mereka mengalami duka yang mendalam selama bertahun-tahun.
Saul pun pernah mengalaminya. Saat itu secara manusia, kondisinya memang sangat terjepit. Di depan ada musuh, sementara rakyatnya mulai kocar-kacir meninggalkannya. Ia ingin segera bertindak, tetapi Samuel tidak kunjung datang. Kepanikannya membuat Saul memutuskan untuk mengambil alih tugas Samuel, yaitu mempersembahkan korban kepada Tuhan. Tahukah Anda, perbuatan itulah yang menjadi salah satu hal yang membuat perkenanan Tuhan hilang atas Saul. Saul melanggar ketetapan Tuhan karena dikuasai ketakutan dan ketidaksabaran. Sungguh sebuah “bayar harga” yang tidak murah yang harus diterimanya.
Dari kedua kisah di atas, kita belajar bahwa keputusan yang diambil secara emosional TIDAK PERNAH MENGERJAKAN HAL YANG BENAR PADA AKHIRNYA. Iri hati, amarah, khawatir, kesedihan, bahkan rasa cinta, semua itu bisa menutup mata hati kita untuk melihat segala sesuatunya dengan lebih jelas. Di sinilah perlunya kita memiliki penguasaan diri yang baik. Bangunlah hubungan yang erat dengan Tuhan dan perkuat lagi, supaya buah-buah roh penguasaan diri itu ada pada diri kita dan kita dimampukan untuk lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. Biarlah melalui setiap keputusan bijak kita, nama Tuhan TETAP DIPERMULIAKAN, apa pun kondisi yang sedang kita alami. Haleluya!
RENUNGAN
Sebagian besar KEPUTUSAN yang diambil secara EMOSIONAL, pada akhirnya akan DISESALI.
APLIKASI
- Selama ini, seberapa seringkah Anda mengambil keputusan secara emosional? Apa dampak yang Anda terima karenanya?
- Menurut Anda, hal apakah yang seharusnya Anda lakukan jika Anda harus mengambil keputusan sementara Anda masih dikuasai oleh emosi?
- Apakah yang akan Anda lakukan untuk membangun penguasaan diri yang lebih lagi di dalam diri Anda? Tuliskan komitmen Anda!
DOA UNTUK HARI INI
“Roh Kudus, terima kasih karena Engkau ada dalam hati kami dan senantiasa mengingatkan kami dalam segala hal. Ajarkan kami agar kami bisa lebih lagi bijaksana ya Tuhan, sehingga kami dimampukan untuk tetap ada dalam penguasaan diri ketika kami menghadapi situasi yang tidak mudah bagi kami. Engkaulah sumber kekuatan kami dan kami percaya, Engkau akan menolong kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”