BIJAKSANA DALAM MENGHARGAI WAKTU KELUARGA
RHEMA HARI INI
Lukas 12:35 Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
Sepanjang hari ini Yana uring-uringan. Ia kesal karena merasa tidak produktif. Biasanya setiap hari aktivitas Yana selalu padat. Dimulai dengan berbelanja di pasar, memasak untuk suami dan anak-anaknya, lalu bekerja. Kemudian sepulang kerja, ia kembali memasak, mengajari anak-anaknya belajar, beres-beres rumah, dan tak jarang masih menangani urusan kantor. Di sela-sela kesibukannya, Yana masih meluangkan waktu untuk pelayanan di gerejanya dan juga sebagai pemimpin kelompok sel.
Namun hari ini anaknya jatuh sakit, mau tidak mau ia harus menemani anaknya di tempat tidur sepanjang hari. Saat ia merasa terkekang, tiba-tiba Tuhan berbicara dalam hatinya, bahwa keluarganya sama pentingnya, bahkan mungkin lebih penting, daripada pekerjaan maupun pencapaian-pencapaiannya. Meski setiap hari ia masih menyempatkan diri untuk mengurus keluarganya, ia tidak ingat kapan terakhir kalinya bermain bersama mereka. Ia pun mengamat-amati wajah anaknya dan menyadari betapa cepatnya anak itu bertumbuh. Saat itulah, ia merasa betapa berharganya waktu yang dilaluinya dalam kesunyian bersama dengan kehadiran sang anak, demikian pula sebaliknya. Saat anaknya sudah dewasa nanti dan tidak lagi membutuhkannya seperti sekarang, tentu momen-momen seperti ini tidak akan hadir kembali.
Ya, terkadang kita begitu sibuk memperjuangkan pekerjaan kita dengan dalih masa depan yang lebih baik bersama keluarga. Kita lupa, “kini” adalah waktu yang sama pentingnya dengan “nanti”. Sebab apa yang kita tabur di masa kinilah yang menentukan apa yang kita tuai di masa depan. Terkadang kita lupa, tumpukan harta kita bangun tak akan ada gunanya bila relasi dalam keluarga runtuh. Dengan siapakah kita akan menikmati semuanya itu? Bila esensi hidup dalam Tuhan adalah “kasih”, maka “kini” adalah waktu yang paling tepat untuk mengasihi, bukan besok maupun di masa depan ketika kita sudah lebih kaya. Kalau hari ini kita begitu disibukkan dengan berbagai pekerjaan dan aktivitas, ada baiknya kita berhenti sejenak dan merenungkan bahwa mungkin waktu bersama keluarga adalah anugerah terindah yang Tuhan hadirkan di tengah-tengah keluarga.
RENUNGAN
CARA kita MENGGUNAKAN WAKTU menunjukkan apakah kita TELAH BIJAKSANA dalam menghargai waktu.
APLIKASI
- Sudahkah Anda menggunakan waktu yang Anda miliki bersama keluarga dengan bijaksana? Jika belum, mengapa?
- Menurut Anda, bagaimanakah cara yang tepat dalam menggunakan waktu secara bijaksana?
- Komitmen apa yang dapat Anda lakukan untuk bisa lebih bijaksana dan menghargai waktu? Tuliskanlah!
DOA UNTUK HARI INI
“Ya Tuhan, ampuni kami kalau selama ini kami sering menyia-nyiakan waktu yang telah Engkau berikan. Kami mau belajar untuk lebih bijaksana lagi dalam mengalokasikan waktu yang kami miliki. Karena kami tahu bahwa setiap detik kami di dunia ini bukan hanya untuk kami nikmati sendiri saja, melainkan juga untuk menjadi berkat bagi sesama kami dan juga menjadi saksi-Mu di muka bumi ini sampai Engkau memanggil kami pulang.
Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”