MENANTI TUHAN DENGAN KERENDAHAN HATI
RHEMA HARI INI
Mazmur 123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
Tiada hari tanpa percekcokan, itulah yang dialami Nina dalam rumah tangga yang sudah dijalaninya selama tujuh tahun. Salah satu penyebabnya adalah suaminya melakukan kekerasan dalam rumah tangga dan juga perselingkuhan. Meski demikian, Nina berusaha berdiam diri dan tetap mempertahankan rumah tangganya. Hingga suatu hari, suaminya pulang membawa wanita lain dan mengajak Nina untuk bercerai. Tentu saja Nina tidak setuju, dan semenjak itu suami Nina meninggalkannya.
Setahun sudah suami Nina meninggalkan rumah tanpa berkirim kabar, tetapi Nina tetap setia menanti kepulangan suaminya. Dengan sabar dan penuh tanggung jawab, ia merawat anak-anaknya. Meskipun Nina sudah disakiti, ia tetap bersabar mendoakan dan mengharapkan suaminya pulang. Ia setiap hari datang merendahkan diri di hadapan Tuhan, menangis dan berdoa agar suaminya dijamah Tuhan dan keluarganya dipulihkan. Sampai suatu hari, suami Nina pulang dengan wajah penuh penyesalan. Ia menangis dan meminta maaf atas apa yang dilakukan kepada Nina dan keluarganya. Meskipun pernah mendapat caci maki dan kekerasan dalam rumah tangga, Nina tetap menerima suaminya. Ia memutuskan untuk merendahkan hati dan selalu menghormati suaminya.
Menanti adalah sebuah proses. Dalam penantian akan terlihat bagaimana respons yang kita berikan. Menanti bukanlah hal yang mudah kita lakukan, apalagi jika menanti dalam ketidakpastian. Perlu kesabaran dan kerendahan hati dalam sebuah penantian. Sama halnya dengan penantian kita akan Tuhan. Kita harus sabar dan rendah hati dalam menanti-nantikan-Nya. Kita tidak bisa menantikan Tuhan jika kita menyombongkan diri. Bahkan kita harus memiliki kerendahan hati seorang hamba dalam menantikan tuannya ketika menantikan Tuhan. Sebab hanya orang yang rendah hati yang bisa menggantungkan hidupnya dan mengandalkan Tuhan sepenuh hati. Oleh karena itu, nantikanlah Tuhan dengan kerendahan hati seorang hamba, sehingga kita lebih kuat dari sebelumnya dan kita pun akan mendapatkan stamina yang tidak biasa. (LEW)
RENUNGAN
Miliki KERENDAHAN HATI seorang hamba terhadap tuannya ketika kita MENANTIKAN TUHAN.
APLIKASI
- Apakah Anda sudah memiliki kerendahan hati seorang hamba terhadap tuannya dalam menantikan Tuhan? Jika sudah atau belum, mengapa?
- Mengapa Anda harus memiliki kerendahan hati seorang hamba ketika menantikan Tuhan?
- Hal-hal apa yang Anda lakukan dalam menantikan Tuhan?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, berikanlah kami hati seorang hamba, yang selalu setia dan taat kepada-Mu. Kami mau memiliki kerendahan hati dalam menanti-nantikan Engkau. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”