MENJADIKAN SUAMI SEBAGI YANG PERTAMA SETELAH TUHAN
RHEMA HARI INI
1 Korintus 11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
Suatu kali, ada sepasang suami istri yang berkonsultasi dengan seorang hamba Tuhan karena suaminya kedapatan berselingkuh. Sang istri berkata, “Saya sudah memberikan semua yang terbaik. Saya mau hidup di rumah kami yang lebih kecil dari rumah orangtua saya. Bahkan saya juga membantu perekonomian keluarga kami dengan uang dari papa saya. Kurang apa lagi?” Di ruangan yang berbeda, hamba Tuhan ini kemudian mendengarkan keluhan dari suaminya. Akhirnya, hamba Tuhan ini pun mengerti bahwa ternyata sang suami tidak menemukan sosok seorang penolong dari istrinya. Ia sering dibanding-bandingkan dengan sang mertua, yang perekonomiannya jauh lebih berhasil. Masalahnya, sang suami justru mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya, yaitu rasa hormat, dari orang lain.
Bukan berarti jika suami berselingkuh adalah kesalahan sang istri. Namun dari ilustrasi di atas, kita bisa belajar bahwa kebutuhan adalah sesuatu yang benar-benar harus dipenuhi. Jika kebutuhan, dalam hal ini seorang pria, yaitu dihormati oleh istrinya, tidak ia dapatkan, hal tersebut akan menjadi celah besar bagi sebuah pernikahan. Di sanalah dosa mulai mengintip. Jika sang suami sedang berada dalam titik lemah, sangat besar kemungkinan untuk terjadinya perselingkuhan.
Karena itu, sadarilah para wanitanya Tuhan, bahwa salah satu tujuan Tuhan menempatkan kita di sisi pria adalah untuk menjadi penolongnya. Bantu suami kita agar ia merasa dihormati. Jadikan ia yang utama dalam hidup kita setelah Tuhan. Bukan hanya melalui perkataan, tetapi juga melalui sikap dan perbuatan kita. Itulah yang dilakukan wanita hebat yang mengerti akar kebahagiaan dalam keluarga. Maka lihatlah bagaimana suami kita akan menjadi versi terbaiknya! Saat itulah, kita akan mengalami kebahagiaan dalam pernikahan kita. Haleluya!
RENUNGAN
HORMATI pasangan dengan menjadikannya ORANG NOMOR SATU dalam keluarga setelah Tuhan.
APLIKASI
- Dalam hal apakah menurut Anda, Anda masih sering kesulitan untuk menghormati pasangan Anda?
- Menurut Anda, jika Anda bisa terus menomorsatukan pasangan Anda, apa yang akan dialami oleh pernikahan Anda?
- Komitmen apa yang bisa Anda ambil untuk terus menomorsatukan pasangan Anda dan tidak membandingkannya dengan orang lain? Tuliskan!
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, terima kasih untuk pasangan dan pernikahan kami. Ajar dan mampukan kami, ya Tuhan, untuk bisa menjadi penolong yang baik bagi suami kami, dengan menjadikannya yang utama setelah Engkau. Berikan kami kasih dan kekuatan-Mu, karena hanya dengan itulah kami akan bisa menghidupi peran yang sudah Engkau tetapkan atas kami.
Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”