Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa”, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. (1 Timotius 1:15)
1 Timotius 1:16 (TB) Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.Bacaan Alkitab Setahun:
Bilangan 26-27
Bacaan Alkitab Setahun:
Bilangan 26-27
“Nasi sudah jadi bubur!” Ungkapan ini mengacu pada peristiwa buruk yang telanjur terjadi dan dianggap tak mungkin diperbaiki lagi. Pelaku atau korban hanya bisa menyesalinya. Tapi, tunggu dulu! Benarkah hal itu memang sudah tak bisa diapa-apakan lagi? Bagaimana jika bubur nasi itu kita tambah dengan kuah kaldu, suwiran daging ayam, irisan telur dadar, taburan bawang goreng, kerupuk? Jadilah bubur ayam nan nikmat!
Nah, begitulah kita di mata Allah. Bagi orang lain, kita mungkin dipandang “sampah”, “barang rusak”, atau “rongsokan” tak berguna. Tidak bagi Dia! Lihat bagaimana Allah menyikapi orang-orang yang semula melawan Dia dan mengubah mereka menjadi senjata kebenaran-Nya yang cakap. Salah satu contohnya tidak lain Rasul Paulus sendiri. Dalam ayat 13, ia menyatakan dirinya dulu seorang “penghujat”, “penganiaya”, dan “ganas”. Bahkan di antara mereka yang diselamatkan-Nya, ia menyebut dirinya sebagai “yang paling berdosa” (ay. 16). Tetapi, siapa ia sekarang? Salah satu hamba-Nya yang terbesar, yang dipakai Tuhan menyatakan firman-Nya dalam bentuk 12 surat dalam Perjanjian Baru!
Jadi, tak perlulah kita menyesali masa lalu. Dia bisa mengubah kita menjadi ciptaan baru (2 Kor. 5:17).
2 Korintus 5:17 (TB) Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Untuk itu, Dia meminta kita berserah padaNya, tinggal di dalam Dia, dan rela Dia bentuk sesuai dengan kehendakNya. Setelah itu, lihatlah apa yang terjadi! “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya” (Yes. 42:3).—HIS
DI TANGAN ALLAH, TIDAK ADA KEGAGALAN YANG TIDAK BISA DIPERBAIKI