Sukacita vs sukabila

BACAAN HARI INI
Habakuk 3:8-19

RHEMA HARI INI
Habakuk 3:17-18 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.

Pak Yanto adalah seorang buruh bangunan. Setiap hari ia pergi dan pulang kerja mengendarai sepedanya. Panas dan hujan pun dilaluinya dengan rela. Pada awalnya, ia merasa baik-baik saja dengan keadaannya. Sampai suatu hari, temannya yang bernama Pak Jono mendapatkan hadiah undian sepeda motor. Tiba-tiba saja Pak Yanto menginginkan sepeda motor juga. Siapa sangka, beberapa bulan kemudian, ia akhirnya dapat memiliki sepeda motor. Namun, sukacitanya tidak bertahan lama. Pak Jono mendapatkan promosi menjadi kepala mandor dan diberikan fasilitas berupa sebuah mobil dinas. Sekali lagi, pak Yanto kembali merasa tidak bahagia dan menginginkan mobil seperti temannya itu.

Berapa banyak dari kita mengalami hal serupa? Sering kali sebagai manusia, kita susah sekali merasa bahagia dengan apa yang kita miliki. Kita cenderung mengingini milik orang lain. Kita merasa kita baru dapat bersukacita apabila kita mendapatkan apa yang kita kehendaki. Namun, apabila kita berpikir bahwa kebahagiaan hanya dapat kita rasakan ketika kita mendapatkan apa yang kita mau dan hidup berjalan sesuai dengan yang kita harapkan, maka kita tidak akan pernah bahagia. Karena kita cenderung untuk menginginkan sesuatu yang lebih dan lebih lagi, tanpa ada akhirnya.

Sadarkah Anda, iri hati dan ketidakpuasan itu datangnya dari si jahat yang ingin memanipulasi kita? Marilah kita senantiasa waspada menjaga hati, sehingga iblis tidak dapat mencuri kebahagiaan kita. Ingatlah bahwa ada kuasa yang besar dalam bersukacita. Bagaimana kita dapat bersukacita dalam segala keadaan? Jawabannya hanya satu: Jadikanlah Yesus sebagai satu-satunya sumber sukacita kita. Bukan keuangan, bukan pekerjaan, bukan kesehatan, maupun keluarga kita. Sehingga sekalipun kita menghadapi kesulitan dalam keuangan dan pekerjaan kita; sekalipun kita mengidap suatu penyakit yang parah; sekalipun ada masalah pelik dalam keluarga kita, kita tetap dapat bersukacita. Ya, letakkanlah dasar sukacita kita pada Allah yang tidak pernah sekalipun meninggalkan kita (Ibr. 13:5b) dan yang tidak pernah membiarkan kasih-Nya berlalu dari kita (Rm. 8:39). (DJW)

RENUNGAN
Jangan buka CELAH BAGI IBLIS untuk memanipulasi SUKACITA kita menjadi SUKA BILA

APLIKASI
1. Sudahkah Anda bersukacita dalam segala situasi hidup Anda? Jika belum, apakah yang menurut Anda menjadi penghalangnya?
2. Mengapa Tuhan menghendaki kita untuk memiliki sukacita seperti Habakuk?
3. Menurut Anda, apakah yang dapat Anda lakukan untuk dapat bersukacita senantiasa?

DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, kami rindu untuk dapat bersukacita senantiasa, sama seperti Habakuk. Tolong ingatkan kami, ya, Roh Kudus, agar kami dapat senantiasa berjaga-jaga dan berwaspada, supaya iblis tidak dapat mencuri sukacita kami. Sehingga kami dapat menerima anugerah besar yang sudah Engkau sediakan bagi kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

BACAAN ALKITAB SETAHUN
Bilangan 28-30

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.