Menjaga api doa tetap menyala
BACAAN HARI INI
Wahyu 3:1-6
RHEMA HARI INI
Wahyu 3:1b-2 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
Seorang misionaris diutus di sebuah daerah terpencil. Saat mulai melayani di gereja daerah tersebut, ia sangat prihatin dengan kehidupan jemaat di sana. Meskipun jemaatnya sangat rajin beribadah, tetapi tidak pernah terjadi terobosan di gereja itu. Kekerasan di dalam rumah tangga jemaat sering terjadi. Pertengkaran antar sesama pelayan Tuhan juga sulit dihindari. Kehidupan jemaat pun serba berkekurangan. Bahkan, bila ada anggota keluarga jemaat yang sakit, mereka memilih membawanya ke orang pintar.
Setelah melayani beberapa saat di gereja itu, akhirnya misionaris tersebut menemukan penyebabnya. Ternyata, para jemaat bahkan pelayan Tuhan di gereja itu sangat malas berdoa. Bila ada pertemuan-pertemuan doa, hanya segelintir orang yang hadir. Itu pun hanya sekedar rutinitas. Singkat cerita, misionaris itu mulai menguatkan pelayan-pelayan Tuhan terlebih dahulu untuk kembali menyalakan api doa yang hampir padam. Usahanya tidak sia-sia. Setelah berjuang sekian lama, akhirnya api doa di gereja itu kembali menyala. Bahkan, mulai lahir pendoa-pendoa yang luar biasa dengan berbagai-bagai karunia. Kehidupan jemaat pun membaik dan mereka mulai mengalami terobosan-terobosan dalam kehidupan mereka.
Bagaimana dengan kehidupan doa kita, apakah masih menyala atau sudah suam-suam kuku? Apakah kita rindu terobosan terjadi dalam hidup kita, tetapi malas berdoa? Apakah kita rindu terobosan terjadi dalam pelayanan kita, tetapi kita malas hadir dalam pertemuan doa? Bila semua jawaban itu iya, mari segera minta ampun kepada Tuhan dan ambillah komitmen untuk menguatkan kembali kehidupan doa kita. Supaya kita bisa bangkit menjadi raksasa rohani yang luar biasa yang akan mengalami terobosan demi terobosan dalam kehidupan pribadi, pekerjaan, usaha, sekolah, terlebih-lebih dalam pelayanan.
RENUNGAN
Kalau kita bisa MENGUATKAN kehidupan doa yang suam-suam kuku, Tuhan akan MEMBANGKITKAN kita menjadi raksasa rohani yang luar biasa
APLIKASI
1. Bagaimana kehidupan doa Anda selama ini, apakah tetap menyala atau suam-suam kuku?
2. Mengapa Tuhan ingin Anda menguatkan kembali kehidupan doa Anda?
3. Apa komitmen Anda untuk menguatkan kembali kehidupan doa Anda?