3 tahap hidup dalam kasih Tuhan
BACAAN HARI INI
Mazmur 116:1-12
RHEMA HARI INI
Mazmur 116:12 Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?
Kasih Tuhan terlalu dalam hanya untuk dimengerti. Saat kita membaca Alkitab atau mendengarkan kisah-kisah kebaikan Tuhan serta kerelaan-Nya mengorbankan diri dan mati bagi umat manusia, mungkin kita mengerti bahwa Dia adalah Allah yang penuh kasih. Namun, pengertian ini hanya akan berhenti di kepala dan sekedar menjadi pengetahuan agama selama kita tidak membuka diri untuk lebih mengenal-Nya.
Dalam Lukas 7:36-47, diceritakan seorang Farisi mengundang Yesus ke rumahnya. Datanglah pula seorang perempuan berdosa dengan membawa buli-buli berisi minyak narwastu. Sambil mencucurkan air mata, ia menuangkan minyak yang sangat mahal tersebut ke kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. Saat itu, Yesus memberikan perumpamaan tentang dua orang yang berhutang. Yang seorang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Dalam perumpamaan ini, Yesus mengandaikan orang Farisi sebagai orang yang berhutang lebih sedikit. Mereka adalah orang-orang yang mengerti hukum Taurat dan taat menjalankan ibadah keagamaan. Mereka mengetahui Allah adalah baik dan sudah “sewajarnya” menghapus hutang mereka. Namun, bagi orang-orang berdosa seperti perempuan tersebut, yang merasa mustahil untuk bisa melepaskan diri dari jerat hutang dosa, hati mereka akan dipenuhi rasa syukur dan bahkan keinginan untuk membalas kebaikan Sang Penghapus Hutang.
Dengan siapakah kita dapat mengidentifikasikan diri kita? Sudahkah kita mengalami sendiri betapa dalam lebarnya, panjangnya, tingginya, dan dalamnya kasih Kristus? Kalau kita sudah mengalami kasih Tuhan sampai meluap, maka tidak mungkin tidak, hati kita pasti dipenuhi kerinduan untuk membalas cinta kasih Tuhan dan menyenangkan hati-Nya. Benar, hanya ketika kita mengalami kasih Tuhan dan kemudian membalas-Nya, di sana interaksi terjadi, dan hubungan yang indah dengan Allah pun terjalin. Tuhan tidak lagi menjadi pribadi yang jauh, tetapi begitu dekat dan nyata di hati kita. Saat itulah, saat kasih Tuhan membanjiri hati kita, kita dapat konsisten mengasihi Tuhan dan membagikan kasih-Nya kepada sesama.
RENUNGAN
Tidak cukup hanya MENGERTI kasih Tuhan, kita juga perlu MENGALAMI dan MEMBALAS kasih-Nya; inilah 3 tahap HIDUP DALAM KASIH TUHAN
APLIKASI
1. Renungkanlah, ada di tahapan manakah hidup Anda dalam kasih Tuhan?
2. Mengapa Anda perlu mengalami dan bahkan membalas kasih-Nya?
3. Menurut Anda, bagaimana caranya Anda dapat membalas kasih-Nya?