Berhenti membanding-bandingkan
BACAAN HARI INI
1 Korintus 10:1-11
RHEMA HARI INI
1 Korintus 10:10 Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
“Kok hidup Echa, tetangga kita, enak banget ya, Pa,” kata Frida kepada suaminya yang baru pulang kerja. “Enak bagaimana, Ma?” selidik sang suami, “Bukannya baru kemarin Mama bilang kasihan suaminya lulusan S2 tapi karyawan biasa yang penghasilannya pas-pasan?” Frida kemudian menjelaskan, “Iya, tapi kalau kuperhatikan, kok pas keluar rumah, Echa selalu pakai baju dan tas bermerek. Waktu kutanya, ternyata dia itu selebgram terkenal. Suka dapat produk sponsor dan pemasukan tambahan.” “Ya, cara Tuhan memberkati orang, kan, beda-beda. Mama juga Papa kasih kartu kredit supaya bisa belanja setiap bulan, kan?” Seolah tak mau kalah, Frida menambahkan, “Iya, sih, tapi semalam Mama lihat-lihat medsos si Echa, ternyata suaminya ganteng dan perhatian banget, lho.”
Salah satu kelemahan manusia adalah suka membanding-bandingkan. Sifat seperti ini pun terlihat pada bangsa Israel saat Tuhan sudah membawa mereka masuk dalam Tanah Perjanjian. Setelah beberapa lama berdiam di sana, mereka melihat bagaimana bangsa-bangsa lain memiliki raja. Bukannya bersyukur Tuhan sendiri yang memimpin mereka, mereka malah bersikukuh mengangkat seorang raja. Pada akhirnya, raja-raja yang mereka pilih mengakibatkan bangsa mereka berdosa di mata Tuhan. Mereka pun kehilangan perkenanan Tuhan dan mengalami pembuangan ke negeri asing.
Selama ini, tanpa kita sadari, mungkin kita pun sering membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain. Kita membandingkan pekerjaan kita dengan orang lain; kita membandingkan pendidikan kita dengan orang lain; kita membandingkan pelayanan kita dengan orang lain, sampai-sampai lupa mensyukuri apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Segeralah minta ampun kepada Tuhan. Mulailah mengucap syukur dan percayalah, apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita saat ini adalah yang terbaik dan paling tepat bagi kita. Saat hati kita sudah dipenuhi dengan ucapan syukur, maka kita akan segera mengalami hidup yang luar biasa bersama Tuhan.
RENUNGAN
Jika kita ingin memiliki HATI YANG PENUH UCAPAN SYUKUR, berhentilah MEMBANDING-BANDINGKAN milik kita dengan milik orang lain
APLIKASI
1. Apakah Anda pernah membanding-bandingkan hidup Anda dengan orang lain? Apa yang Anda alami ketika Anda membandingkan hidup Anda dengan orang lain?
2. Mengapa Anda perlu berhenti membandingkan hidup Anda dengan orang lain?
3. Apa komitmen Anda supaya Anda bisa memiliki hati yang penuh ucapan syukur?