Jangan sampai binasa di tengah keajaiban lawatan Tuhan
BACAAN HARI INI
2 Raja-Raja 7:1-20
RHEMA HARI INI
2 Raja-Raja 7:2 Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: “Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?” Jawab abdi Allah: “Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya.”
Lawatan Tuhan yang penuh keajaiban merupakan hal yang paling dinanti-nantikan setiap orang dalam hidupnya. Terlebih-lebih bagi mereka yang sedang dalam kesusahan besar. Suatu kali, Samaria mengalami bencana kelaparan karena dikepung pasukan raja Aram (2Raj. 6:24-25). Saat Elisa menyampaikan bahwa Tuhan akan mengadakan mujizat pertolongan-Nya bagi Samaria, ajudan Yoram, raja Israel, mencemooh perkataan Elisa. Ia mengatakan, sekalipun Tuhan membuka tingkap-tingkap langit, mustahil hal itu bisa terjadi. Keraguan perwira ini memang sepertinya masuk akal. Saat itu harga-harga melambung tinggi, bahkan ada orang yang tega memakan anaknya sendiri. Namun, itu bukanlah alasan untuk tidak percaya kepada Tuhan. Akhirnya, saat lawatan itu terjadi, ajudan raja itu tidak bisa menikmati apa-apa. Bahkan, ia mati diinjak-injak oleh rakyat yang berebutan untuk mengalami mujizat lawatan itu.
Hal yang sangat bertolak belakang kita temukan pada seorang perwira di Kapernaum pada zaman Yesus hidup di dunia. Saat ia memohon agar Yesus menyembuhkan hambanya yang lumpuh, ia bukan hanya sekedar meresponi lawatan Tuhan dengan hati terbuka. Ia juga menunjukkan iman di atas rata-rata dan Yesus memuji imannya tersebut (Mat. 8:5-10). Saat itu juga, hambanya pun sembuh (Mat. 8:13).
Kisah dua orang perwira di atas mungkin pernah kita temui di sekeliling kita atau bahkan kita pernah mengalaminya. Bila kita memiliki hati seperti perwira di Kapernaum, kita pasti mengalami keajaiban lawatan Tuhan. Namun, bagaimana kalau hati kita seperti perwira ajudan raja yang meresponi lawatan Tuhan dengan ketidakpercayaan? Bila kita mendapati hati kita seperti ajudan raja tersebut, segera minta ampun pada Tuhan dan ambil komitmen untuk menjauhkan kebimbangan atas mujizat Tuhan dari hati kita, apa pun keadaannya. Segera responi lawatan itu dengan hati terbuka, maka Tuhan pun akan membawa hidup kita ke level lebih tinggi.
RENUNGAN
Jauhkan KETIDAKPERCAYAAN dan KEBIMBANGAN dari hati kita, jangan sampai KEHILANGAN LAWATAN ALLAH dan MELEWATKAN MUJIZAT-NYA
APLIKASI
1. Apakah Anda pernah atau sedang menantikan lawatan Allah terjadi dalam hidup Anda? Mengapa Anda menantikannya?
2. Apa yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengalami lawatan Allah dalam hidupnya?
3. Apa komitmen Anda agar bisa mengalami lawatan Allah dalam hidup Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa yang baik, terima kasih untuk lawatan-Mu yang besar yang sedang terjadi dalam hidup kami. Mampukan kami untuk membuang ketidakpercayaan dan kebimbangan dari hati kami, sehingga kami boleh terus mengalami keajaiban lawatan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”