Daya cipta dalam perkataan profetik

Daya cipta dalam perkataan profetik

BACAAN HARI INI
Kejadian 1:1-31

RHEMA HARI INI
Kejadian 1:1-3 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.

Eri sudah sepuluh tahun menikah, tetapi belum juga dikarunia buah hati. Selama sepuluh tahun itu, ia sudah berjuang mencoba program ini itu, ke sana kemari, juga berdoa memohon pada Tuhan agar rahimnya dibukakan. Namun belum juga ada janin yang mengisi kandungannya. Di tengah keputusasaannya, Eri diingatkan untuk belajar bernubuat. Ia pun mulai mengubah kehidupan doanya. Yang sebelumnya selalu datang dengan ratapan dan tangisan air mata, kini ia bangkit dan mulai belajar untuk masuk dalam dimensi profetik. Ia memperkatakan nubuatan atas kandungannya sendiri dengan penuh kuasa. Meski tampaknya tak ada hasil untuk beberapa lama, ia tetap setia melakukannya setiap hari, sampai pada akhirnya apa yang diperkatakannya pun menjadi kenyataan.

Ada masanya kita pun seperti Eri yang dahulu, duduk diam menangis memohon kepada Tuhan. Namun, ada pula masanya ketika kita harus berani melangkah memakai kuasa dan pengurapan yang sudah Tuhan berikan kepada kita, dengan mendeklarasikan perkataan-perkataan profetik. Ketahuilah, ada kuasa besar dalam perkataan. Sewaktu alam semesta ini masih kosong, Allah pun bernubuat dengan perkataan-Nya, sehingga langit, bumi, dan segala isinya tercipta. Ya, perkataan profetik adalah kata-kata yang menjadikan sesuatu, perkataan yang berkuasa mengubah keadaan.

Sekalipun secara fakta kita melihat dengan mata jasmani bahwa kondisi yang ada tidak seperti yang kita doakan, tetapi tetaplah terus berdoa dan bernubuat dalam dimensi roh, sampai sesuatu terjadi. Sampai kemandulan dipatahkan; sampai segala sakit-penyakit disembuhkan; sampai kegagalan diubahkan menjadi keberhasilan; sampai sungguh-sungguh ada pemulihan terjadi. Dengan masuk ke dalam dimensi profetik, kita pun dibawa Tuhan masuk dalam kegerakan-Nya yang dahsyat.

RENUNGAN
Belajarlah BERDOA dalam DIMENSI PROFETIK, sebab PERKATAAN PROFETIK mengandung DAYA CIPTA yang sangat dahsyat

APLIKASI
1. Adakah “kemandulan” dalam hidup Anda? Apa sajakah itu?
2. Mengapa Tuhan ingin kita belajar berdoa dalam dimensi profetik?
3. Langkah-langkah atau komitmen apa yang dapat Anda lakukan untuk bisa mengalami sendiri kedahsyatan dimensi profetik?

DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, terima kasih untuk kuasa dan kedahsyatan-Mu. Kami percaya tidak ada yang terlalu sulit untuk Engkau lakukan. Kami mau belajar masuk dalam dimensi profetik sama seperti yang Engkau ajarkan kepada Yehezkiel, ya Tuhan, karena kami tahu ada kuasa daya cipta-Mu dalam perkataan profetik yang kami ucapkan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.